Senin, 14 Desember 2015

Teks Eksplanasi

TEKS EKSPLANASI

A.     Struktur Teks Eksplanasi
1.      Hakikat Teks Eksplanasi
Eksplanasi berasal dari bahasa asing (Inggris) yang berarti tindakan menerangkan atau menjelaskan dan keterangan, pernyataan atau fakta yang menjelaskan (The Contemporary English-Indonesian Dictionary: 651). Pengertian Teks Eksplanasi (Explanation Text) adalah sebuah teks yang berisi tentang proses-proses yang berhubungan dengan fenomena-fenomena alam, sosial, ilmu pengetahuan, budaya, dan lainnya. Sedangkan Restuti (2013:85) mengatakan bahwa pengertian teks eksplanasi adalah teks yang menerangkan atau menjelaskan mengenai proses atau fenomena alam maupun sosial.
Jadi dapat disimpulkan bahwa, teks eksplanasi adalah teks yang bertujuan untuk menjelaskan proses terjadinya suatu fenomena alam maupun fenomena sosial. Teks eksplanasi bertujuan untuk menjawab pertanyaan bagaimana dan mengapa, sehingga dalam struktur teks eksplanasi terdapat banyak pernyataan sebab akibat. Contoh teks eksplanasi misalnya banjir, pelangi, hujan, dan sebagainya.

2.      Struktur Teks Eksplanasi
Teks ini disusun dengan struktur yang terdiri atas bagian-bagian yang memperlihatkan pernyataan umum (pembukaan), deretan penjelasan (isi), dan interpretasi/penutup. Bagian pernyataan umum berisi informasi singkat tentang apa yang dibicarakan. Bagian deretan penjelas berisi urutan uraian atau penjelasan tentang peristiwa yang terjadi. Sementara itu, bagian interpretasi berisi pendapat singkat penulis tentang peristiwa yang terjadi. Bagian ini merupakan penutup teks eksplanasi yang boleh ada atau tidak ada. (Mahsun, 2013: 189).
Dapat dijelaskan sebagai berikut:
a.       Pernyataan Umum, Berisi tentang penjelasan umum tentang fenomena yang akan dibahas, bisa berupa pengenalan fenomena tersebut atau penjelasannya. Penjelasan umum yang dituliskan dalam teks ini berupa gambaran secara umum tentang apa, mengapa, dan bagaimana proses peristiwa alam tersebut bisa terjadi.
b.      Urutan sebab-akibat (Deretan Penjelas), Berisi tentang penjelasan proses mengapa fenomena tersebut bisa terjadi atau tercipta dan bisa terdiri lebih dari satu paragraf. Deretan penjelas mendeskripsikan dan merincikan penyebab dan akibat dari sebuah bencana alam yang terjadi.
c.       Penutup (Interpretasi/Opsional), Teks penutup yang bersifat pilihan; bukan keharusan. Teks penutup yang dimaksud adalah, teks yang merupakan intisari atau kesimpulan dari pernyataan umum dan deretan penjelas. Opsionalnya dapat berupa tanggapan maupun mengambil kesimpulan atas pernyataan yang ada dalam teks tersebut (Mahsun, 2013).
Perhatikan contoh berikut ini:
Struktur
Contoh
Pernyataan Umum
1.       Longsor adalah sebuah peristiwa dimana terjadinya gerakan tanah atau biasa disebut geologi yang terjadi karena adanya pergerakan masa batuan / tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Tanah longsor atau amblas secara garis besar bisa terjadi karena dua faktor yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong merupakan faktor yang mempengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor penyebab bergeraknya material tersebut.
Urutan sebab-akibat (deretan penjelas)
2.       Di Indonesia sendiri peristiwa ini hampir sering terjadi. Kebanyakan disebabkan oleh gempa sehingga menggerakkan lempeng bawah tanah sehingga mengakibatkan elemen atau lempeng bawah permukaan menjadi tergeser sehingga menimbulkan pecahan dan terjadinya longsor.
3.       Ada banyak hal lagi yang bisa memicu dan menyebabkan terjadinya kelongsoran. Baik itu diakibatkan oleh alam atau karena ulah manusia itu sendiri, diantaranya Tingginya curah hujan,  jika musim penghujan dengan durasi lama maka akan terjadi penguapan air di permukaan tanah dalam jumlah besar. Setelah penguapan maka akan muncul pori-pori atau rongga tanah, kemudian terjadi retakan di permukaan, saat hujan air akan menyusup ke bagian yang retak lalu air akan masuk sehingga terakumulasi di bagian dasar lereng, lalu menimbulkan gerakan lateral kemudian terjadilah longsor.
4.       Untuk pencegahan terjadinya longsor bisa dengan menggunakan pohon, karena akar pohon akan banyak membantu dengan cara menyerap air hujan sehingga bisa meminimalisir.
Penutup
5.       Akibat dari bencana ini tentu tidak sedikit kerugian paling parah adalah korban jiwa, selain itu kerugian materi seperti kehilangan rumah, tanah, harta benda yang harus direlakan karena tetimbun oleh longsoran. Sangat jarang orang dalam longsor bisa menyelamatkan dirinya karena karena kecepatan tanah longsor diperkirakan kecepatannya bisa mencapai 100 km/jam kecepatan yang mustahil untuk lari bagi manusia tanpa peralatan. Selain itu setelah kejadian pun korban selamat tidak sedikit akan mengalami trauma yang mendalam. Jika mendengar suara gemuruh besar di dekat anda maka segeralah lari menuju ketempat atau wilayah dataran stabil.

B.     Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi
1.      Konjungsi (hubungan sebab-akibat): sebab, karena, dan ketika.
2.      Kata benda (nomina): akibat, hasil, dan sebagai akibat.
3.      Kata kerja (verba): menyebabkan, menimbulkan, mengakibatkan, dan menghasilkan.
4.      Kata kerja materil (menunjukan perbuatan fisik/peristiwa): memukul, membanting, dan melempar.
5.      Kata kerja relasional (menunjukan hubungan sebab-akibat): menjadi, merupakan, dan terjadi.
6.    Konjungsi eksternal: Konjungsi eksternal merupakan konjungsi yang menghubungkan dua peristiwa, deskripsi benda, atau kualitas di dalam klausa kompleks atau antara dua klausa simpleks. Konjungsi eksternal mempunyai empat kategori makna, yaitu penambahan (contoh: dan, atau), perbandingan (contoh:  tetapi, sementara), waktu (contoh:  setelah, sebelum, sejak, ketika), dan sebab-akibat (contoh:  sehingga, karena, sebab, jika, walaupun, meskipun).
7.   Konjungsi internal: Konjungsi internal merupakan konjungsi yang menghubungkan argument atau ide yang terdapat di antara dua klausa simpleks atau dua kelompok klausa. Konjungsi internal juga dapat dibagi ke dalam empat kategori makna, yaitu penambahan (contoh: selain itu, di samping itu, lebih lanjut), perbandingan (contoh: akan tetapi, sebaliknya, sementara itu, di sisi lain), waktu (contoh:  pertama, kedua kemudian, lalu, berikutnya), dan sebab-akibat (contoh: akibatnya, sebagai akibat,  jadi, hasilnya)


C. Menginteprestasikan Teks Eksplanasi
1.      Hakikat Interprestasi
Suatu interpretasi dapat merupakan bagian dari suatu presentasi atau penggambaran informasi yang diubah untuk menyesuaikan dengan suatu kumpulan simbol spesifik. Informasi itu dapat berupa lisan, tulisan, dan gambar. Tujuan interpretasi biasanya adalah untuk meningkatkan pengertian/pemahaman.

2.      Langkah-Langkah Menginterprestasikan Teks Eksplanasi
a.       Membaca teks eksplanasi dengan baik;
b.      Memahami isi teks
c.       Mencari ide pokok setiap paragraph

d.      Merangkai ide pokok tersebut dengan konjungsi yang baik, sehingga menjadi paragraf yang kompleks.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar